Asal-Usul Cerita Hikayat si Miskin
Mengutip dari buku Hikayat Raja Miskin (2007) terbitan Pusat Bahasa, cerita Hikayat si Miskin, yang sarat nilai budaya, ini berasal dari Pulau Sumatra. Cerita rakyat ini berasal dari daerah Lematang, Muara Enim, Sumatra Selatan.
Hikayat si Miskin merupakan salah satu sastra lintasan Lematang yang pernah dikumpulkan oleh Subandiono dkk. dalam sebuah artikel penelitian berjudul "Struktur Sastra Lisan Lematang". Cerita Hikayat si Miskin digarap menjadi cerita anak dengan judul Hikayat Raja Miskin.
Hikayat ini tergolong sebagai cerita rakyat, yakni cerita yang dituturkan secara turun-temurun, berasal dan berkembang dari rakyat, serta sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita rakyat merupakan bagian dari folklor atau jenis prosa lama yang berciri kebudayaan tertentu dan khas, demikian dilansir Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 3, No. 2 (2023).
Struktur Hikayat si Miskin secara makro mengangkat tema mengenai penderitaan hidup yang dialami keluarga kurang mampu. Jenis prosa lama ini menggambarkan perjalanan kehidupan yang penuh penderitaan tersebut akhirnya membuahkan mukjizat dari Allah. Dari mukjizat tersebut, si Miskin juga memperoleh cobaan lainnya dari Allah.
Selaras dengan hal tersebut, cerita Hikayat si Miskin singkat mengisahkan perjuangan sepasang suami-istri yang miskin, terusir dari negeri yang dipimpin Maharaja Indera Dewa. Setelah melalui kehidupan sulit, keberuntungan mulai datang setelah mereka memiliki anak dan turunnya mukjizat emas dari Allah.
Lantas, apa isi dari cerita Hikayat si Miskin? Simak rangkuman cerita Hikayat si Miskin berikut ini.
Rangkuman Cerita Hikayat si Miskin
Ringkasan Hikayat si Miskin bermula dari cerita kehidupan di sebuah Kerajaan Antah Berantah yang dipimpin Maharaja Indra Dewa. Pada zaman dahulu kala, di kerajaan tersebut, hiduplah Raja Keindraan beserta istrinya yang jatuh miskin, melarat dan terlunta-lunta karena terkena kutukan dari Batara Indra.
Untuk bertahan hidup, suami-istri itu terpaksa makan makanan dari sisa-sisa yang ada di tempat sampah, di suatu kampung yang kejam, setiap hari. Penduduk setempat melempari mereka berdua dengan hinaan, pukulan, dan tak sudi membiarkannya tinggal di kampung itu. Perlakukan tersebut membuat si Miskin merasa sangat sedih sehingga tidak berani masuk kampung lagi lantaran takut dipukuli dan dilempari batu.
Suatu hari, tibalah masa kehamilan sang istri. Ketika usia buntingnya menginjak tiga bulan, dia mengidam buah mempelam dan nangka, yang tumbuh di halaman istana raja nun jauh di sana. Akan tetapi, ternyata Maharaja Indra Dewa sangat bermurah hati, sudi memberikan buah yang diminta. Rakyat di kerajaan tersebut juga memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, beras, dan perkakas lainnya.
Setelah beberapa bulan, istri si Miskin melahirkan seorang putra yang sangat elok. Anak itu diberi nama Markamah 'anak dalam kesukaran'. Bersamaan dengan kelahiran anaknya, mereka mulai mencari tempat menetap. Karena itu, sang suami menggali tanah di suatu area demi membangun "rumah".
Tak disangka, saat menggali tanah untuk memancangkan tiang atap, si Miskin menemukan segepok emas yang terpendam. Mereka pun memanfaatkan emas tersebut untuk memperbaiki derajat kehidupannya.
Dengan berkat Allah, mereka membangun kerajaan mereka sendiri, Puspa Sari. Si Miskin pun menjadi raja yang arif dan perkasa dengan nama Maharaja Indra Angkasa. Istrinya bernama Ratna Dewi.
Kerajaan itu pun semakin terkenal, tetapi Maharaja Indra Dewa dari Antah Berantah merasa iri. Pada saat itu, tersiar kabar bahwa Maharaja Indra Angkasa mencari ahli nujum untuk mengetahui keberuntungan kedua anaknya kelak, yakni Markamah dan tuan putri Nila Kesuma.
Kesempatan tersebut digunakan Maharaja Indra Dewa. Semua ahli nujum dikumpulkannya dan dihasutnya supaya mengatakan kepada Indra Angkasa bahwa Makramah dan Nila Kesuma akan mendatangkan malapetaka terhadap kerajaan Puspa Sari. Semua ahli nujum pun menyetujui perintah Maharaja Indra Dewa untuk memfitnah kedua anak Maharaja Indra Angkasa.
Setelah mendengar kata-kata dari ahli nujum, Maharaja Indra Angkasa yang merasa murka memutuskan untuk membuang kedua anaknya. Mereka pun pergi tanpa tujuan yang pasti.
Setelah kepergian kedua anaknya, Kerajaan Puspa Sari terbakar dan rakyatnya terpecah belah. Akhirnya, si Miskin dan istrinya menyadari bahwa mereka telah menjadi korban fitnah para ahli nujum yang menyebabkan kehancuran Kerajaan Puspa Sari.
Berdasarkan ringkasan cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Hikayat si Miskin terdiri atas:
Lalu, apa kesimpulan dari cerita Hikayat si Miskin yang kerap dijadikan bahan bacaan anak?
Analisis Nilai Moral dan Amanat dalam Cerita Hikayat si Miskin
Kesimpulan cerita Hikayat si Miskin berkaitan dengan pesan moral moral yang kuat tentang pentingnya bersikap sabar, tekun, dan rendah hati dalam menghadapi kesulitan hidup. Nilai-nilai moral ini, masih sangat relevan hingga zaman sekarang, terutama untuk anak-anak. Kemudian, apa amanat cerita Hikayat si Miskin?
Amanat cerita Hikayat si Miskin mengajarkan pentingnya bersyukur dan tidak tamak, serta menghormati orang tua, serta tolong-menolong terhadap sesama. Pesan moral demikian dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi pembaca untuk menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Untuk lebih memahaminya, berikut disajikan analisis nilai moral dan amanat dalam cerita Hikayat si Miskin.
Cerita Rakyat Bahasa Jawa, Jaka Tarub
Foto: Cerita Rakyat Bahasa Jawa (Anakbisa.com)
Cerita rakyat ini sudah cukup populer di nusantara. Berikut ceritanya!
"Ing sawijining desa, uripe Jaka Tarub, nom-noman sing apik atine. Sawijining dina, dheweke nemokake pitung bidadari adus ing sumber.
Jaka Tarub njupuk kain saka salah sijine bidadari, Nawang Wulan, banjur nikah.
Dheweke duwe anak lanang lan urip seneng. Nanging, Nawang Wulan rumangsa kabotan dening rahasia kain kasebut lan pungkasane mbukak kabeh.
Jaka Tarub kepengin mbalekake kain kasebut, nanging Nawang Wulan kudu bali menyang kahyangan.
Jaka Tarub pisah karo kulawargane. Dheweke urip minangka bakul sayuran ing sekitar.
Senadyan kangelan, Jaka Tarub tetep bekti marang putrane. Crita iki mulang babagan pengorbanan, kesetiaan, lan pentinge nampa akibat saka tumindak kita."
Versi Bahasa Indonesia:
"Di sebuah desa, hiduplah seorang pria bernama Jaka Tarub. Suatu hari, ia melihat tujuh bidadari mandi di sebuah mata air.
Jaka Tarub mengambil selendang salah satu bidadari, Nawang Wulan, dan kemudian menikahinya.
Mereka memiliki seorang anak laki-laki dan hidup bahagia bersama.
Namun, Nawang Wulan merasa terganggu oleh rahasia yang selama ini disembunyikan suaminya.
Ia pun mengetahui bahwa Jaka Tarub lah yang mencuri selendangnya.
Jaka Tarub pun mengembalikan selendang itu, kemudian Nawang Wulan kembali ke kahyangan.
Jaka Tarub berpisah dengan Nawang Wulan. Dia hidup sebagai penjual sayuran di sekitar desa.
Meskipun begitu, dia tetap merawat putranya. Cerita ini mengajarkan tentang pengorbanan, kesetiaan, dan pentingnya mempertimbangkan akibat dari tindakan kita."
Cerita rakyat bahasa Jawa yang satu ini juga sangat populer. Berikut alur ceritanya!
"Ing kono ana wanita ayu jenenge Dayang Sumbi. Dheweke duwe putra lanang sing jenenge Sangkuriang.
Ing sawijining dina Sangkuriang lunga amarga dheweke salah. Sawise puluhan taun dheweke bali.
Nalika bali, dheweke weruh Dayang Sumbi lan kepengin omah-omah. Dheweke ora ngerti manawa wanita iki ibune.
Dayang Sumbi, sing ngerti manawa Sangkuriang iku putrane, nolak. Nanging, Sangkuriang tetep negesake.
Dayang Sumbi uga menehi katrangan kanggo nggawe sendhang lan prau kanthi sewengi.
Nanging, Sangkurain gagal nglakoni. Dheweke uga nendhang prau kasebut dadi gunung sing saiki dikenal kanthi jeneng Tangkuban Perahu."
Versi Bahasa Indonesia:
"Dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Sangkuriang yang jatuh cinta pada seorang wanita cantik. Tanpa dia tahu, wanita itu adalah ibunya yang turun ke bumi.
Mereka ingin menikah, tetapi kemudian Sangkuriang tahu siapa sebenarnya wanita itu.
Ibunya mengatakan bahwa Sangkuriang harus membangun sebuah danau dan perahu dalam satu malam jika ingin menikahinya.
Sangkuriang mencoba, tetapi waktu terus berlalu, dan dia tidak berhasil menyelesaikannya.
Sangkuriang marah dan memukul perahu itu hingga perahu itu terbalik dan menjadi Gunung Tangkuban Perahu."
Baca Juga: Ciri-ciri Dongeng dan Jenisnya, Ada Fabel hingga Mitos
Foto: Cerita Rakyat Bahasa Jawa (Pinterest.com)
Cerita rakyat bahasa Jawa Nyi Roro Kidul juga sudah sangat terkenal di Indonesia. Berikut legendanya!
"Ing jaman biyen, urip permaisuri lan raja dicritakake. Dheweke duwe anak ayu jenenge Lara Kadita.
Amarga ndeleng kaendahane, akeh wong sing drengki, kalebu selir raja. Dheweke uga ngirim pesona supaya permaisuri lan anake ngalami masalah kulit.
Raja langsung ngusir dheweke metu saka kerajaan. Permaisuri tilar donya ing dalan nalika Lara Kadita mlaku tanpa tujuan menyang Kidul.
Aku kesel banget, dheweke tekan ing bukit sing curam ing Pantai Karanghawu.
Nalika turu, dheweke ngimpi bisa ketemu karo 'wong suci' sing menehi saran supaya sang putri ngresiki awake dhewe kanthi terjun menyang segara kanggo nambani, mulihake kaendahane, uga entuk kekuwatan gaib.
Nalika tangi, Lara Kadita langsung mlumpat saka jurang sing curam menyang tengah ombak sing muter, lan mudhun menyang dhasar Segara Kidul.
Impenane kayektenan. Kejabi pulih lan bali dadi ayu, dheweke uga entuk kekuwatan gaib lan keabadian.
Nanging, Lara Kadita kudu tetep ing Segara Kidul. Wiwit iku dheweke diarani dadi Nyi Roro Kidul."
Versi Bahasa Indonesia:
"Pada zaman dahulu, hidup seorang permaisuri dan raja yang memiliki seorang putri yang cantik bernama Lara Kadita.
Karena kecantikannya, banyak orang iri, termasuk selir raja. Mereka bahkan menggunakan sihir untuk membuat permaisuri terkena penyakit kulit.
Raja segera mengusirnya keluar dari kerajaan. Permaisuri dan sang Putri berjalan tanpa tujuan ke arah selatan, menuju Bukit curam di Pantai Karanghawu.
Saat tidur, mereka bermimpi bertemu dengan "orang suci" yang memberikan saran agar sang putri mencuci dirinya dengan terjun ke laut untuk menyembuhkan diri dan mengembalikan kecantikannya.
Pada saat fajar, Lara Kadita langsung melompat dari jurang curam ke tengah ombak. Kemudian ia muncul di dasar Laut Selatan.
Permohonannya dikabulkan. Permaisuri kembali ke kerajaan dengan rupa yang cantik dan memperoleh kekuatan gaib serta keabadian.
Namun, Lara Kadita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Sejak itu, mereka disebut Nyi Loro Kidul yang berarti "Loro" artinya sengsara, "Kidul" artinya Selatan."
Cerita rakyat bahasa Jawa ini masih berkisah tentang legenda di tanah Jawa.
0%0% ont trouvé ce document utile, Marquez ce document comme utile
0%0 % ont trouvé ce document inutile, Marquez ce document comme n'étant pas utile
Amanat dalam Cerita Hikayat si Miskin
di atas, berikut dijabarkan sejumlah amanat cerita
Dewasa ini fenomena konsumsi rokok oleh masyarakat Indonesia merupakan kegiatan yang sangat lumrah. Kendati mengetahui efek samping dari merokok, tak sedikit masyarakat yang masih mengabaikannya. Adiksi ini tentu didukung oleh salah satu kandungan rokok, yaitu nikotin yang dapat membuat perokok mengalami kecanduan dan akan sulit menghentikan kebiasaannya ini. Hal lain yang menyebabkan penikmat rokok semakin menjamur disebabkan oleh mudahnya akses untuk memperoleh rokok..
Salah satu problematika yang terjadi ialah penggunaan rokok oleh anak-anak yang sangat tinggi di Indonesia. Dikutip dari Tobacco Control Support Center, lebih dari 30% remaja Indonesia aktif mengkonsumsi rokok. Generasi muda perokok ini memilih untuk untuk menjadi perokok aktif karena beberapa pengaruh , seperti, lingkungan dengan banyak perokok, promosi perusahaan rokok, media sosial dan lainnya. Yayasan Lentera Anak menjelaskan, 90% toko penjual rokok tidak melarang atau melakukan pemeriksaan dalam penjualan rokok kepada anak-anak. Akibatnya, anak-anak dengan mudah membelinya. Walaupun sudah sangat jelas dalam peraturan pemerintah tentang penggunaan produk tembakau di Indonesia bahwa setiap pelaku usaha dilarang untuk menjual rokok kepada anak dibawah usia 18 tahun serta setiap orang dilarang untuk menyuruh anak dibawah umur untuk menjual, membeli, atau mengkonsumsi produk tembakau.
Banyak yang beranggapan bahwa rokok dapat membantu menghilangkan stres namun bukti medis menunjukan bahwa efek rasa tenang ini hanya sesaat dan justru dapat menyebabkan lebih banyak masalah dikemudian hari. Penyakit yang paling sering timbul setelah penggunaan rokok secara konsisten adalah kerusakan paru-paru serta saluran pernapasan. World Health Organization menjelaskan lebih dari 40% perokok meninggal karena penyakit paru-paru. Selain itu, direktur departemen WHO juga menjelaskan kerugian ekonomi dunia mencapai $1,4 triliun akibat penggunaan tembakau.
Di Indonesia, beban berat akibat merokok dirasakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akibat maraknya perokok aktif. Hal ini membuat BPJS menggelontorkan dana hingga lebih dari Rp 25 triliun per tahun untuk menangani dan melakukan perawatan penyakit akibat konsumsi rokok. Menteri keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan konsumsi produk tembakau ini menjadi ini sangat merugikan baik untuk sektor kesehatan maupun ekonomi karena secara paralel menimbulkan efek hilangnya tahun produktif masyarakat Indonesia.
Jumlah perokok aktif di Indonesia yang tinggi
Biaya ekonomi dan sosial yang timbul dari konsumsi rokok masyarakat Indonesia terus meningkat, Peningkatan yang terjadi lebih banyak ditanggung oleh masyarakat menengah kebawah. Kerugian yang timbul akibat konsumsi tembakau mencapai USD 200 juta, sedangkan angka kematian yang timbul akibat rokok dari tahun-ketahun terus meningkat. Jumlah konsumsi rokok masyarakat Indonesia pada tahun 2016 mencapai 341,7 miliar batang, pada tahun 2017 jumlahnya mengalami sedikit penurunan di angka 336,3 miliar batang. Pada tahun 2018 konsumsi rokok juga mengalami penurunan menjadi 331,5 miliar batang dan mengalami kenaikan 7,4% pada tahun 2019 sebanyak 356,5 miliar batang. Pada tahun 2020 mengalami penurunan lagi sebesar 9,7% dengan konsumsi sebanyak 322 miliar batang.
Si Miskin yang Merokok
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik, rokok masih menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia. Rata-rata pengeluaran rokok dan tembakau sebesar Rp 76.583 per kapita per bulan pada maret 2021. Konsumsi rokok tersebut naik 4,3% dari Rp 73.442 per kapita per bulan pada maret 2020. Selain itu konsumsi rokok merupakan yang kedua tertinggi di antara kelompok pengeluaran lainnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS, dalam satu bulan, pengeluaran masyarakat Indonesia untuk konsumsi rokok setara dengan gabungan dari konsumsi susu, telur, ayam, dan sayur-sayuran. Pengeluaran masyarakat Indonesia untuk rokok masih menjadi komoditas yang menjadi penyumbang kemiskinan terbesar kedua setelah makanan.
Persentase penyebab kemiskinan dari konsumsi rokok hanya kalah dari konsumsi beras yang berada pada posisi pertama dengan kontribusi 20,35 persen di perkotaan dan 25,82 persen di pedesaan. Pengeluaran masyarakat yang sangat besar untuk rokok ini memiliki dampak yang positif untuk pemerintah karena menjadi pemasukan yang besar bagi pemerintah, akan tetapi juga menjadi penyebab kemiskinan bagi masyarakat Indonesia.
Melihat hal ini tentunya merupakan fenomena yang miris. Bagaimana tidak, disaat kemiskinan masih merajalela dan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal belum terpenuhi dengan layak, mereka, si miskin yang merokok justru membayar uangnya demi kesakitannya di kemudian hari.
Penulis: Lioni Nur Mahfudah (Mahasiswa FEB Universitas Airlangga)
Cerita rakyat bahasa Jawa adalah bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.
Dengan akar sejarah yang dalam dan kaya, cerita rakyat ini terus diwariskan generasi ke generasi.
Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa tradisional Indonesia, menjadi wadah yang memungkinkan cerita rakyat ini untuk terus hidup dan berkembang.
Dari legenda pahlawan seperti Jaka Tarub hingga dongeng tentang makhluk supranatural, cerita rakyat bahasa Jawa memiliki beragam elemen dan pesan moral yang mendalam.
Selain sebagai hiburan, cerita rakyat bahasa Jawa juga berperan penting dalam mendokumentasikan sejarah dan nilai-nilai budaya Jawa.
Cerita-cerita ini sering kali mengandung pesan-pesan moral yang mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kasih sayang.
Berikut kumpulan cerita rakyat bahasa Jawa dan terjemahannya, baca yuk!
Baca Juga: Cerita Rakyat Timun Mas: Kisah Ibu yang Sangat Mengharukan
Alkisah di Riau pada jaman dahulu kala hiduplah sepasang suami istri yang sangat miskin. Mereka hidup serba kekurangan karena penghasilan mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Jangankan untuk membeli lauk pauk, untuk mendapatkan beras pun kadang-kadang harus berhutang pada tetangga. Hidup mereka benar-benar memprihatinkan.
Suatu hari pak Miskin bermimpi. Seorang kakek datang menemuinya dan memberikannya seutas tali. “Hai Miskin! Besok pergilah merakit dan carilah sebuah mata air di sungai Sepunjung!” kata si kakek yang kemudian menghilang.
Pak Miskin terbangun dengan bingung. “Wahai, mimpi apa aku tadi? Kenapa kakek tadi menyuruhku pergi merakit?” kata pak Miskin dalam hati.
Hari masih pagi, ketika pak Miskin akhirnya memutuskan untuk mengikuti pesan si kakek. “Tidak ada salahnya mencoba. Siapa tahu aku mendapatkan keberuntungan,” pikir pak Miskin.
Maka pergilah ia dengan menggunakan perahu satu-satunya. Dia terus mendayung di sepanjang sungai sambil mencari mata air yang dimaksud si kakek dalam mimpinya. Tidak berapa lama dilihatnya riakan air di pinggir sungai pertanda bahwa di bawah sungai itu terdapat mata air. “Hmmm, mungkin ini mata air yang dimaksud,” pikir pak Miskin.
Dia menengok ke kanan dan ke kiri mencari si kakek dalam mimpinya. Namun hingga lelah lehernya, si kakek tidak juga kelihatan.
Ketika dia sudah mulai tidak sabar, tiba-tiba muncullah seutas tali di samping perahunya. Tanpa pikir panjang ditariknya tali tersebut. Ternyata di ujung tali itu terikat rantai yang terbuat dari emas. Alangkah senangnya pak Miskin. Cepat-cepat ditariknya rantai itu. “Oh, ternyata benar, ini adalah hari keberuntunganku. Dengan emas ini aku akan kaya!,” kata pak Miskin dengan gembira.
Dia menarik rantai itu dengan sekuat tenaga dan mengumpulkan rantai tersebut di atas perahunya. Tiba-tiba terdengar kicau seekor burung dari atas pohon: “Cepatlah potong tali itu dan kembalilah pulang!”
Namun karena terlalu gembira, pak Miskin tidak mengindahkan kicauan burung itu. Dia terus menarik rantai emas itu hingga perahunya tidak kuat lagi menahan bebannya. Dan benar saja, beberapa saat kemudian perahu itu miring dan kemudian terbalik bersama pak Miskin yang masih memegang rantai emasnya.
Rantai emas yang berat itu menarik tubuh pak Miskin hingga terseret ke dalam sungai. Pak Miskin berusaha menarik rantai itu. Namun rantai itu malah melilitnya dan menyeretnya semakin dalam.
Pak Miskin yang kehabisan udara, gelagapan di dalam air. Dengan susah payah dia melepaskan diri dan kembali ke permukaan. Dengan nafas tersengal-sengal dilihatnya harta karunnya yang tenggelam ke dalam sungai. Dalam hati dia menyesal atas kebodohannya. Seandainya dia tidak terlalu serakah pasti kini hidupnya sudah berubah. Tapia pa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Dan pak Miskin pun pulang ke rumahnya dengan tangan hampa.
%PDF-1.6 %âãÏÓ 1198 0 obj <>stream h޼›ï�$·�À_¥� G”(Rˆ‚Ãጜ?`�ã,9 ÙÀë ¹·?²¤™æ´{š¢G`wªº«º¤ŸøGÅ*G:êÑËAGNåà£@9Ú�¹ı¨¥�ª| Ìı€|4–OrµÃ(ߧz€üË WI®èoäDùÓäÉ}z‰«´ —Z?²~%å,_ÉÍÒX†GFù å>ùWªÜ'�B–‹rKmò§Éi’ûäR“FK’Sé‹ü´$yXÉÚ}ù _eLGA9Å~¹k; É) £ü#鑯Z“?ıÀÔ«üğ.ôp`•Nb>¤y9–»^Ä£Êõ*C#ƒ‚tÔÚô¦£²r¥¨1f± µ9ã¤W…O`ä)B�‹Œ‚œI“�I…DÁŠ�gy¼š�´!¥ åÃÌz¦6�MÁjıBX„\Ëú�´!&(ö¨ã/F¨gÒF¤æ+mT&ıNÚSÔ3iƒTWPÉIû‹JNU¬•œ†éª›Q-F%—Á•ß*9c×û¤W¬#�JÎb]rvj�<•²éó±ŸúêT{šx,%ÑÔ«*Eñd‡>S†ŠôLuAº g*Ùv�u•§ô\íA¤êJTÆUœ^•>Šñ€^?—t\ªÜ[ÄDõ¬ªd¹*=+Påùê¢äâH󛧯?ÿão?‹YáÓ¿ÿåÏ_¾«âÿÿ Î_ÿòù·�»şışé?>ıù/?üöó?¿K—tèÑ•‹¸ÙJå’ğû§oÿïïŸ�¾ùá>}ùê«—‡çùl™:ôQ¢Ùç!�C\kà›~ú$�<ôFku¶6P`°À€�A}wky°åÁ–[ly[™ ¶<Øò`˃-oc+?ıáÓ—ÏÿøéÇO_¤±ßIcrøş˜�6V_}õôÍOŸü¯O?÷ôÍ¿ıîéÛOÿüùé÷•şıöû§ÿşÏ?ıï§õ'¿ÿk’æñùÍŠįºh&ğ¢y–Ö¨_è.@½ˆşVV�u‚é[à� z'ù8ü ']º D¾|>‘Hú’•uäï(êèeÎË\9EQ†¶>F©¯Pê%Ͷ•‹&|E¿4/"úõ–z¡\í^ÎXõOጵ¿~Èò¡„ñÈÇ+¯ğŠÚ‹a?[½hZšôpWJF7WñĞâÕ0úDp#0Í3^FbQ*ÖîŠëªzlW p€È…}ù¾¡öiñ¢[�N÷%òéù.�şÔÄ‘¬óXç�ÃÎ�|çPùC45r �›#@Õwõµ‹8ç¸zåÉîØ�ÎM'3¬©dËTŒ“(ô�D-7€Òc�;é:�tıîüt•(á:]µtò}D…w Ñ‹†>ód‡‡-Oóø.o]„ŒÚ©†ê©�.â¾öõ‹n�Îcë<İğ`xÒ¾‹@Şêò;ô�¾v Ïş .CÉÒ©cùş´je¶Ê`=†#ô� î�<")`5>Ã.}—€°W^Å¡³>Ã>}Ÿ0Í6÷&Ï×éäyñ g��«aë*݇£›E_Éç‚O•òfJ½ã#T¨–Ûí#G^ÕÚW ÛWa 7Û—Gdí«†#ñR}"ø0! %¬d•ĞZX [Xñ-,÷ÍCGbvŞ¥ğ¼[üy7óÖ8Âá¡°gÈş¼›ëÖĞÁCÈa¦ÍåC¥P¬V…—ÙŸZgJcu#ßë¯]P8Ⱦ]ÃÖd\up¬›¢°›Ê¾Q�„åòğ{ıµNˆÃN|†Í‘³Äa/¾ CÙ|y68ápp¾ �r«}€úx"g49[ƒç°Á¸t©İ¤«Q5NZz>QSi§¥Ôû�×f³ŸÉZ8W˜ü¸8ѽT”Vn^óPØŞÈCµö2;®2Ød!‡“…É�ŠŞ8Äé Ê…é±+0ñ×"O³—vÉ�‰GÁmxBhÃjo„'Ïø¤¬¨…ã“T|†×΀§ƒ‰ÜWQÔ V¯QYÁ×)lˆÒФZxİ’\wĞúkwĞT.4EpÚĞX”Ü�k皆ñÒÖÙìşA‹ú„Ö]Ÿ é&�|_<“ÏElÃ3‡gÒY\ ‚�1¾KÄqˆìC@Û»±˜Ï©Lí:§²�â˜ÓÕ¢8�ÿ>-İĞævİô¡Ç{>º…ÏÉî{"³‡"HÀD¸uËEB‹TÄâFu�/¿'{“FTØEÎWDrÙ"6‹Øãˆe1m6AІÜ~…¡�Ï”ÚVCóˆr"-x‹›0V'ßıkm¬ZG’ãÇ9µUø¹ÅJãP#mNğºLv&nq'‘œÄM8»APì@YÑZjÁ-ÜÄ·ï\s¸Dv*îv*îqáG·ı&º}gvÑ£ëáˆÑöN[ã?Áú†�V@áÕG÷W¼·®]:²táœD÷—¼=ï.�™5Jo3…Ó¨İ_õ¶¾W.íq¸Şí†j çY»Ÿn¼3GéȤ¥p6¥ù©âV·¦»\›gMá
%PDF-1.4 %ñù÷ö %3.5-W322020.18362 4 0 obj <> stream xœì»{TRÛû7º5Ó.XX –•ÐU” Tíë�¼�ݶ™™X^º‰šLAl‚&f" ˆVvÙiÙ.Ë.Š]EÓÒ2SÑÌT°¼Úû÷žßûŽñþñžóßã,ÇkÎg>s>s®ùy>ÏËù÷óÝÀ"¢‡· �€zí0ß ì -0616Zd²ÐdÉâEKaÈ°eË`h뵤ƒ=Þ g�ÝNð ö#üg¯ûvlÀqÒÞƒa‘ξÔä˜ð¤àÔßF@‹—,�™Á¶¬X±…â†u£ü?¾æk€ÅFô‹À Õ€Îbx1hþ%` =Ð?ð_H¬«§104Z U¨\è€À`]°žž®®¶6U[è.Ö[² íª¿”t²š µKϽf`ív÷™¹ùÇû°ØC£eËaæ+Ö®³A¢Öc¶nÛŽÅ9ìø�»‡§—71p×î={÷ýD ?|$"2*:.þTBbR2-óÌÙsYçÿd^Ìãæ_*¸|…W,KJ¤¥e×ÿºWQyÿAÕÿŸ¿xY['«õZÑÒú®ýý‡Ž/=ÊÞ¯}ýªÁѱqµfâç¯É©ß~� 0è\ÿ[¿kýÒÑÕëB~ûÒIü°XWoZ‰+ rˆºtµ]ºÔ-÷ÚÝg†Ööäfa±ÍFËÖ`¾¬ýíÚ?žýŸ9–ñÿʳÿÛ±ÿö«0ƒ´‹^¸ j#d1ãÿ¿ÿ?r7¬`l‹¼�ö{þðž;¥'ºoó±æ}¿D¿%i߬Ê�úOK+ïºS þx/)~Ƭ«Cjåf]-ì‘2Õ=£¯ÖŒÃDÿ#Ù�rÄÀ�à÷ÅwG=�ÿJ÷e®B÷8#kÿ‘X8‰¹qù6äÍÓÿCÆídk5Û‹ÿúÁSïqÿm:„Y_|A¯�¶aµVkëÀM¦csèÃÛîá$÷³ÿÖ™ôU›å2I‡þi9ìžõo±‘¶8ïwÏmÅ¥�´Cª4Ëc¢–!¢7Ø@)Ì�x{üþéI+Q Ó¤Cßÿ5Á�Çèžp”W.3k n°CÿÎÓ=9Û¢5Kf¾YŒ›O’Ïü‹·q9¦ôæÝ3³ŸÛ êÓ®Òƒ6n¦¸1å˾{ºîœˆ�Go„×N?Ÿ¾[ôàzshŸûÔú¬W[ÏÞ¾1Ç݇Ë�eŠ�W¯TK¦mçFgJïÄþj°Klä´Ýo#¼þ¡û®i;ÊÅÏ…[>(-ž.3 ÿ£øF²!;k“ŒÒöyaÿžûÞEÒŸî[.fþÒ[fK[ZB�OÛ5ÌDŸ=øú·ÉÌœ4Û<©�\x/wÝOM í_S,› ÅϽÝ=YÍÚº—Ü]IÚµÇý‰,ø·ØÛýlãÎß"“‰ÉäÔýcËR®Uzõ[éÅo3ââçýk‹EÅLù™ìûˆÿ§‡b•û²åÚf[”ZÿSå¡ñ‹$éWó¡¸É%ͤØ4®V}lmq±¨R;ü õ›?ÿ~Ô¿ qÉÝd¶åø[a]ñµzÕÎöjNp3ïL3o£E�y.]Q˜YT¯ý‘÷CÚoS|m¢$¯FéBܤm²‘´»i¡ÞÒR/`f²ÕY�éî™Ë�×_@«z.@*´ 1è™”ÔÈ;)þ«kÍÚ8õd¶àÝ—™Fõî+¾Á)Îý«·ë#cèsßÀ…ƒÙ‡—æF3ËÚ…:\ýyafGò²ÒëbjM¯Â”J|6ìt!~w°ÉeyåÁ¯ÿÒ½™Vœ*’J~› *¾Îƒ@ Rè„ÀýúúÒš¡y`HlÓ©)þ·å�}-¬^Sû[uqY¡ì©~NfÇï1lnÞåçIõ<–祵IcJ:ÙîHˆžøSúÛÔëõ¹ðÑ�)`èï.c™%©ª*ü€ÖHHqÅšE6¦ÜJõ,_öo�‰Ÿ/8·FyG#Ôê&0Å ï@–âVFR¯"~ »$=Ž;±ýšd¬Ó2~nw\P±Tv°ŽÑ�:uZª�ú÷¢×·ÀC^~î ÆÝ‹Î-m°ð¹¬¹‘W«ÝÂÿ‰ˆ¬¾õ/(doœßóþ É&Ži©…²C“ÌJAj”K°Â·‹0YçâpðÞ�ï.•m9)i óŸ4N¢Ò»Dš–YP©vkæ×Þ�û!úö’¾hFï�aï6Fßaú=z¥¬Züžž4·{»¢ ܪï0õd£¡4õrâºáxÓ8!ÎÎòÞf�tìI‰dŠÌ<ô¶þIã•N¹Ž®·uËW/ÿ/L�o‡Ò±5³‘cK-5R�çjVÓrŠV…5Ñ ÊL¢Î4{Ÿõaï˜Ð£è“e¾Õ±ÖL PXwæàwæ�.ëC*„ºà*iÓ1@'”’î�ŠŠ¡wzïô:”î 1ê0¤¤8ý )Ô-f>äfo„›t´¿ì Ád‰°À{§7AOÿÒEÆ2& §»Ð n HkeUÔBRxè·Âe’kñåf@Åh!‰ ô\b‘¼yQÛ˜H@¨P¬Š‹Êm—1‘bÛâ‹—‹LY|Qok¡/µfšP ÉZƒ,fG=L¤P‡iï*ÔÑV[Œ@‚ôPÐ+’`û¨d¨š†1À¨Ü¡Æ"r¸a•Ð•¥HãVN…+@Ë/¦¤2†Û.^:{Ç��"Œ0M'1ç.uhf�Y-tõ�€ú™FèÆ8/*Çug';R-Ô•AA¿ÈJÕˆ+LE0>4nÂ'w¹y¯.œ ÐI™€>¦@áEz{§Š ò{z�¬iŒ2 %Ÿº3¯iÔÒÆUb…‹"Z¤ˆA¥ÌH¥"èÛb¡|v185ÆX 7nò„ØêÛ%‰¸H¬L* àqa/M‘.©`¸á”Ö£b´jÍÄŒ ‘ (DY¸ó~*ÊÏ~È?õSèZóS]»Ù6Êaš¸?ñ m01Dô²èÉ»�…ÉýÐŠË @�Ì·½hÓSSäa›ÌŽÑÓÕ98ø(ç4Æ+±f;¦�XKÛ¦q-myl%Fë—,‘�h–h† Xç§Äà‰skøt •o‡[ôj”厬ajñHƒ•ÉL¼Z¯äD›úLÌíÊzJv}iÿÈ|´«in4{ƒ»2ð}²8W¨]O ß¿‘ï|ùF>Ï4„Ûœïñî¦×‘0çAÖ4y²a@ô£Ô‹ˆSyíËeŠ6G|¼*?6u„ƒ›ª9´¬Ö˜T¤Ò%¤8çÀÅ e„:äyyèš™˜Â°ê†•weÄȽá�ÞŸ¢pÊ·'[¾ôO«ø8ÊïÉô3(•€õÅé—L_Y«ZSrÌçÌUoöêÇGòÖEGò÷:Ï–6Þ>¥�%©#'W@MWL^)ïù(œr’ÁÿGèN¥èôÛ´Ò¦KlSx;rp5B‹´“D &Œx‰œ1¸îTT²v±W¸Æô>×¥e2
tirto.id - Hikayat Si Miskin merupakan salah satu cerita rakyat yang bisa dijadikan sebagai bahan belajar untuk membuat resensi. Cerita Hikayat si Miskin mengandung nilai-nilai moral yang kuat, seperti kejujuran, integritas dan kebaikan hati. Nilai-nilai semacam itu masih tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Hikayat si Miskin juga termasuk bagian dari warisan sastra Indonesia. Hikayat ini dapat menjadi bahan belajar siswa tentang budaya lokal dan literatur kerakyatan.
Dengan membuat resensi, siswa dapat belajar mengembangkan keterampilan analitis, kritik, dan pemahaman. Siswa akan belajar menganalisis elemen-elemen cerita, termasuk plot, karakter, nilai-nilai moral, amanat, dan konflik suatu kisah.
Sebelum menyimak contoh resensi cerita Hikayat si Miskin, mari menyimak lebih dulu asal usul kisahnya.
Nilai Moral Cerita Hikayat si Miskin
mengandung amanat yang bisa menjadi pelajaran hidup, terutama anak-anak. Nilai-nilai moral dalam cerita
mengajarkan pentingnya memiliki ketekunan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup. Meskipun awalnya hidup dalam kemiskinan dan mengalami penolakan, si Miskin dan istrinya tetap bersabar dan berusaha keras.
Cerita ini menekankan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh Tuhan. Si Miskin dan istrinya mendapatkan
berupa emas lantaran percaya dan yakin terhadap takdir Tuhan.
Saling menghormati menjadi salah satu nilai moral yang menonjol dalam cerita ini. Saling menghormati bisa menangkal iri hati dan keinginan untuk mencelakai orang lain. Hal itu terlihat dari sikap pemimpin Kerajaan Antah Berantah yang berubah setelah si Miskin menjadi kaya raya.
Meskipun dalam keadaan sulit, si Miskin dan istrinya tetap berlaku jujur dan berbuat baik kepada sesama. Hal ini tergolong sebagai nilai moral penting yang bisa diteladani.
Pesan tentang kasih sayang dan
terhadap sesama tercermin dalam tindakan terpuji dari rakyat, yang rela memberikan makanan dan bantuan kepada si Miskin dan istrinya. Sebab, si Miskin memang tidak seharusnya diperlakukan dengan semena-mena.